Cari Blog Ini

Selasa, 20 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasih, Penderitaan dan Keadilan


BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Kurangnya pengetahuan orang mengenai cinta kasih, penderitaan dan keadilan membuat penulis ingin untuk menjelaskan ketiga hal tersebut. Ketiga hal tersebut merupakan hal- hal yang amat penting untuk diketahui. Mengapa? Karena hal – hal tersebut sangat berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam masyarakat. Dan apabila orang tidak mengetahui atau memahami ketiga hal tersebut maka, akan menjadi sebuah permasalahan yang real dalam kehidupan seseorang dalam mengambil keputusan.

B.        Identitas Masalah
Masalah atau subyek ini merupakan bagian dari Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) khususnya Ilmu Budaya Dasar (IBD). Dalam hal, untuk mencapai pemahaman seseorang dalam bersosialisasi dalam masyarakat khususnya, bagi Mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

C.        Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah  Manusia dan Cinta Kasih, Manusia dan Penderitaan dan Manusia dan Keadilan. Yang merupakan bagian dari Sub-Bab VII yakni, Manusia dan Cinta Kasih, Manusia dan Penderitaan dan Manusia dan Keadilan.

D.        Perumusan Masalah
Cinta Kasih, Penderitaan dan Keadilan sangat berhubungan dalam masyarakat dan menjadi komponen – komponen utama dalam kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan kasih sayang antara anak dengan orangtua, pemuda dan pemudi ( pria-wanita, pria-pria dan wanita - wanita ). Penderitaan menjadi komponen yang sangat mengisi dalam kehidupan karena, adanya proses pendewasaan seseorang yang dalam proses pendewasaan tersebut melewati tahap – tahap penderitaan sehingga menjadi lebih matang dalam mengatasi masalah. Keadilan merupakan sesuatu hal yang sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Yang dibuktikan dengan adanya ketetapan dalam MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (Ekaprasetia Panca Karsa).

E.         Tujuan Penulisan
Tujuan dari ditulisnya makalah ini yakni untuk membentuk masyarakat yang madani dan taat akan aturan – aturan hidup. Dan memanfaatkan potensi individu dalam menghasilkan seni – seni yang bermanfaat dalam kehidupan. Selain itu, penulisan makalah ini oleh penulis bertujuan untuk menuntaskan tugas demi meningkatkan nilai tugas bagi penulis.

F.          Manfaat Penulisan
Penulis membuat makalah ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis. Manfaat tersebut antara lain ; menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat madani yang dapat memanfaatkan potensi hidup mereka dal mengolah cinta kasih, penderitaan dan keadilan menjadi sebuah hasil daya budi yakni cipta dalam kaitan seni. Menghasilkan individu – individu yang kreatif. Dan agar menjadi pedoman masyarakat khususnya, mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.








BAB II
PEMBAHASAN
Manusia dan Cinta Kasih, Penderitaan dan Keadilan

A.         Manusia dan Cinta Kasih
a.      Hakikat Cinta Kasih
   Cinta merupakan salah satu dari kebutuhan hidup manusia yang fundamental. Victor Hago (Pujangga terkenal) menyatakan mati tanpa cinta sama halnya dengan mati penuh dosa.1 Sederhananya cinta adalah sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Seperti, pria dan wanita, pria dan pria, dan wanita dan wanita. Frich Fromm mengatakan cinta adalah suatu seni.2 Sebagai suatu seni cinta meski dipadukan dengan kemampuan teoritik barulah prakteknya dan juga mempelajari seninya. Dan apabila manusia kehilangan cinta maka manusia tidak akan mampu untuk menetralisasikan sifat-sifat kebinatangannya karena manusia merupakan binatang yang memiliki akal budi.dan cinta itu merupakan kegiatan yang aktif dari manusia.3      
b.      Cinta Kasih Dalam Berbagai Dimensi
Cinta memiliki pengertian sebagai kasih sayang, kemesraan, belas kasihan ataupun dengan aktifitas pemujaan. Secara umum kasih sayang diartikan sebagai perasaan sayang, suka, dan cinta kepada seseorang. Salah satu unsur dari cinta kasih ialah perhatian yakni perhatian yang diberikan oleh orang yang ada disekeliling kita. Dan kasih sayang merupakan sesuatu hal yang indah, suci, dan didambakan tiap orang dan termasuk istilah denotatif. Orang tidak akan mendapatkan kasih sayang apabila tidak ada orang yang memberi. Ada beberapa bentuk kasih sayang ;
Pertama, bentuk hubungan kasih sayang antara anak yang bersiakap pasif dengan orang tua yang bersikap aktif.
Kedua, bentuk kasih sayang antara orang tua bersikap pasif dengan anak yng bersikap aktif.
Ketiga, ketika orang tua dan anak sama – sama bersikap pasif.
1 Periksa Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta : 1996
2 Periksa Drs. Djoko Widagdho, Ibid, halaman 41
3 Periksa Drs. Djoko Widagdho, Ibid, halaman 41
 
Keempat, ketika anak dan orangtua sama – sama bersikap aktif.  
Kasih sayang berawal dari cinta muda – mudi yang diakhiri dengan perkawinan. Yang menuntut adanya suatu tanggung jawab pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan saling terbuka seolah menjadi suatu kesatuan bulat yang utuh. Dalam islam kasih sayang lebih utama dari melakukan peribadatan, dan dianggap sebagai suatu maksiat bagi seseorang yang berpuasa dalam kepayahan.4
c.       Kasih Sayang
Kasih sayang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) karangan purwodarminto kasih sayang diartikan sebagai perasaan sayang, cinta atau perasaan suka kepada seseorang.5
Kasih sayang dialami oleh setiap manusia sejak lahir. Dimulai dari kasih sayang orangtua selanjutnya cinta muda-mudi (pria-wanita) yang berakhir dengan sifat kasih mengasihi atau menumpahkan kasih sayang didalam suatu ikatan yakninya rumah tangga. Dan kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga.6 Dan kasih sayang yang berlebihan merupakan pemanjaan bagi seorang anak yang berakibat kurang baik.
d.      Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata “mesra” yang berarti perasaan simpati yang akrab. Yang merupakan wujud dari kasih yang mendalam antara pria-wanita yang telah berumah tangga. Menurut salovjev (filsuf rusia dalam buku ‘makna kasih’) menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.terdapat dalam novel seperti, kisah Romeo and Juliet yang ditulis oleh William Shakespear dan On Love (Yose Ortega Y. gasset). Melalui kemesraan daya kreatifitas manusia untuk menikmati dan menciptakan seni budaya, seni sastra, seni musik, seni tari, seni lukis dan bangkit. Yang mengandung nilai-nilai kehidupan, moral pelakunya, kebobrokan sosial, ketidakadilan dan sebagainya.
e.       Pemujaan
4 Ibid, hal 46
5  Periksa Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta : 1991, hal. 52
 
Pemujaan ialah perwujudan cinta manusia kepada Allah yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang inti dari nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Sebagai bukti terdapat dalam Al-Quran surah Al-Furqan ayat 59-60. Dalam setiap waktu kita dapat memujanya ditempat pemujaan baik seperti ; mesjid, gereja,candi, pura dengan cara sembahyang sebagi car untuk berkomunikasi dengan Allah. Sehingga menjadi lebih mudah dalam mencipta, berkarya, menemukan, mencari hal-hal yang misterius shingga dapat dituangkan dalam lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya.
f.       Belas Kasihan
Dalam surah yohanes menjelaskan ada 3 macam cinta. Pertama, cinta agape (Manusia dan Tuhan), Kedua, cinta philia (orang tua), ketiga, cinta eros/armor (pria dan wanita). Selain itu juga terdapat cinta terhadap sesama (belas kasihan) yang merupakan gabungan agape dan philia yaitu cinta sesama yang digunakan untuk membantu dengan tanpa pamrih (ikhlas)orang yang sedang mengalami penderitaan seperti tua, sakit-sakitan, yatim-piatu, penyakit yang dideritanya dan sebagainya dengan memberikan uang atau barang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini tercantum dalam surah Al-Qalam ayat 4. pelaku dari belas kasihan ini disebut orang berakhlak.
g.      Manusia dan Cinta Kasih
Setiap makhluk hidup memiliki cinta begitu pula manusia. Karena manusia tidak hidup sendiri. Dan cinta itu dapat diwujudkan dalam hubungan sesama, hewan, tumbuh-tumbuhan. Perasaan cinta dipengaruhi oleh akal budi dan nafsu. Cinta kasih atau cinta sejati merupakan rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas.

         Argumen Penulis:
Cinta kasih dimiliki oleh setiap makhluk hidup terutama manusia. Karena, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memperoleh cinta kasih seumur hidupnya dimulai dari bayi hingga akhirnya meninggal. Pertama adalah cinta kasih yang diberikan oleh anggota keluarga sewaktu masih kecil. Disaat mulai besar anak tersebut menerima dan mulai memberi cinta kasih kepada orang-orang yang ada disekelilingnya. Dan ketika menginjak remaja ia merasakan kasih sayang yang akhirnya diakhiri dengan kemesraan setelah menikah. Dan selama menjalaninya ia juga melakukan pemujaan kepada sang khalik. Jadi, cinta kasih tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena merupakan salah satu komponen hidup.




B.         Manusia dan Penderitaaan
a.      Penderitaan
Berasal dari bahasa Sanskerta dhra artinya menahan atau menangggung. Derita berarti  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti, keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan lain-lain.6
b.      Penderitaan Sebuah Fenomen Universal
Dalam hal ini berarti bahwa penderitaan itu tidak hanya terjadi pada masa sekarang, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbulkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Dan penderitaan juga dialami oleh semua manusia, baik anak shaleh, dan rasul.
c.       Penderitaan Sebagai Anak Penguasaan
Dalam hal ini  menyatakan bahwa penderitaan itu diakibatkan oleh manusia itu sendiri terhadap manusia yang lain seperti melalui perang,  penindasan, bencana alam dan musibah, dll.
d.      Siksaan
Dalam Al-Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang menerangkan siksaan yang mengarah pada neraka dan dosa. Siksaan tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dan dosa. Siksaan yang diperoleh manusia yakni berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain. Selain itu juga dapat menimbulkan daya kreatifitas yang baik. Baik bagi yang mengalami siksaan maupun yang memiliki jiwa seni.
e.       Rasa Sakit
Merupakan rasa yang tidak enak bagi penderita yang disebabkan oleh menderita penyakit atau sakit. Akan tetapi rasa sakit juga memiliki hikmah. Rasa sakit tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Sakit terbagi atas beberapa macam jenis dan sifat penyakit, sakit hati, sakit syraf, sakit jiwa dan sakit fisik.
f.       Neraka
Antara neraka, sakit, siksaan (hukuman), dan penderitaan memiliki hubungan yang erat. Manusia  masuk neraka karena memiliki dosa. Dosa itu disebabkan oleh kesalahan. Yaitu E. Murni dan E. Tak murni. Dalam segi agama penderitaan ada dua kemungkinan ; ujian Allah, dan Bala’ atau siksa Allah.
                  6 Bandingkan Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, “Manusia dan Penderitaan”. Dan Drs. Djoko Widaghdo, dkk, dalam buku pokok Ilmu Budaya Dasar, Modul 5, diterbitkan oleh Rineka Cipta dan bumi Aksara tahun 1991/1996
 
 
Argumen Penulis:
Selama seorang manusia masih bernyawa, maka manusia akan terus mengalami penderitaan dan setelah manusia itupun meninggal mka manusia itu juga mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat berupa rasa sakit, siksaan, dan neraka. Contohnya, sakit perut, dimarahi, dihukum cambuk di alam barzah, dan dibakar hidup-hidup hingga mati dan kembali diulang terus-menerus yang terjadi di neraka, dll. Hal ini disebabkan oleh suatu permasalahan. Contohnya, seorang pemuda sedang mencuri di suatu rumah. Pemilik rumah terkejut dan secara spontan berteriak sehingga warga berkumpul dan berusaha mengejar si pencuri hingga babak belur. Ketika meninggal ia mengalami siksaan yang amat berat di alam barzah hingga akhirnya berujung dengan siksaan yang diperoleh di neraka. Jadi, sangat jelas bahwa penderitaan sangat berkaitan erat dalam kehidupan.

C.         Manusia dan Keadilan
a.      Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli7
        i.            Aristoteles
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing–masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
      ii.            Plato
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
                  7 http://massofa.wordpress.com
 
 
    iii.            Socrates
Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
    iv.            Kong Hu Cu
Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
b.      Keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan antara hak dan kewajiban yang seimbang atau harmonis. Dan telah di tetapkan dalam MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (Ekaprasetia Panca Karsa).8 Dengan ada dan tidaknya keadilan menimbulkan kreativitas manusia.

c.       Keadilan dan Ketidakadilan
                  8 Periksa Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta : 1996. hal : 104
 
Keadilan merupakan satu dari konsensus nasional. Burhan M. Magenda menyatakan ada dua sumber penyebab komitmen masyarakat kita begitu tinggi terhadap asas keadilan. Pertama, tradisi kultural dari semua kebudayaan dan pemerintahan tradisional di Indonesia. Kedua, komitmen masyrakat kita terhadap keadilan adalah pengalaman – pengalaman rakyat selama revolusi kemerdekaan dengan segala akibatnya. Keadilan merupakan akibat logis dari sesuatu sistem yang berlaku, baik ekonomi, sosial, ataupun politik, dalam sesuatu masyarakat akan tetapi adanya praktek ketidakadilan sering ditolak  oleh anggota masyarakat yang merasakannya. 
d.      Kejujuran
Kejujuran berarti bahwa apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan ditepati janjinya baik yang terucap atau belum sehingga hatinya bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
e.       Kecurangan
Merupakan lawan jujur, identik dengan curang, licik. Sehingga orang yang curang itu menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan secara berlebihan sehingga merasa menjadi di atas angin atau sombong.
f.       Pemulihan Nama Baik
Setiap manusia menginginkan nama yang tidak trercela sehingga dihormati oleh orang lain. Apabila nama telah tercoreng mak, harus tobat atau meminta maaf melalui diucapkan dan dilakukan dengan perbuatan seperti bertingkah laku yang sopa, ramah, berbuat budi dharma hidup yang perlu ditolong dngan penuh kasih sayang, tanpa pamrih; takwa terhadap tuhan,dan mempunyai sikap rela, tawakkal jujur,  budi luhur selalu dipupuk.   
g.      Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi yang serupa/seimbang atas perbuatan orang lain.
h.      Manusia dan Keadilan
Keadilan merupakan dambaan setiap manusia. Hal ini dibuktikan karena sejak dulu para filosof  seperti plato, aristoteles dan kong fu berusaha mencari. Adil yaitu tidak memihak sebelah atau seimbang. Dalam negara keadilan itu merupakan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Berbuat adil berarti menjunjung tinggi harkat dan martabat Indonesia, begitu pula sebaliknya.9
   h. Macam-Macam Keadilan10
      i. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
                  9  ibid. Hal : 123
                  10 http://massofa.wordpress.com
 
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.
      ii.Keadilan Distributif
         Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
     iii.Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Argumen Penulis:
Keadilan merupakan suatu hal yang yang diperoleh (hak) dan diberikan (kewajiban) oleh seorang individu dari individu lain dan dari individu untuk individu lain, dari negara untuk rakyat dan dari rakyat untuk negara yang diperoleh dan diberikan secara seimbang.




BAB III
PENUTUP
A.         Kesimpulan
Setelah membaca makalah ini dapat kita simpulkan bahwa ;
a.       Cinta merupakan salah satu dari kebutuhan hidup manusia yang fundamental. Victor Hago (Pujangga terkenal) menyatakan mati tanpa cinta sama halnya dengan mati penuh dosa. Sederhananya cinta adalah sebagai paduan rasa simpati antara dua makhluk. Seperti, pria dan wanita, pria dan pria, dan wanita dan wanita. Frich Fromm mengatakan cinta adalah suatu seni. Sebagai suatu seni cinta meski dipadukan dengan kemampuan teoritik barulah prakteknya dan juga mempelajari seninya. Dan apabila manusia kehilangan cinta maka manusia tidak akan mampu untuk menetralisasikan sifat-sifat kebinatangannya karena manusia merupakan binatang yang memiliki akal budi.dan cinta itu merupakan kegiatan yang aktif dari manusia.
b.   beberapa bentuk kasih sayang ; Pertama, bentuk hubungan kasih sayang antara anak yang bersiakap pasif dengan orang tua yang bersikap aktif. Kedua, bentuk kasih sayang antara orang tua bersikap pasif dengan anak yng bersikap aktif. Ketiga, ketika orang tua dan anak sama – sama bersikap pasif. Keempat, ketika anak dan orangtua sama – sama bersikap aktif. 
c.       Hubungan antara manusia dengan Cinta Kasih sangat erat karena setiap makhluk hidup memiliki cinta begitu pula manusia. Karena manusia tidak hidup sendiri. Dan cinta itu dapat diwujudkan dalam hubungan sesama, hewan, tumbuh-tumbuhan. Perasaan cinta dipengaruhi oleh akal budi dan nafsu. Cinta kasih atau cinta sejati merupakan rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas.
d.   Penderitaan berasal dari bahasa Sanskerta dhra artinya menahan atau menangggung. Derita berarti  menanggungatau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti, keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan lain-lain.
e.   Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan antara hak dan kewajiban yang seimbang atau harmonis. Dan telah di tetapkan dalam MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (Ekaprasetia Panca Karsa).dengan ada dan tidaknya keadilan menimbulkan kreativitas manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Widagdo, Drs. Djoko, dkk. .Ilmu Budaya Dasar. Bumi Aksara ;
Tri Prasetya, Drs. Joko, dkk.1991.Ilmu Budaya Dasar MKDU. Rineka Cipta ; Jakarta
http://massofa.wordpress.co

2 komentar: