Cari Blog Ini

Selasa, 20 Maret 2012

PENDIDIK DALAM ILMU PENDIDIKAN ISLAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup ilmu Dasar-Dasar Kependidikan untuk Perkuliahan. Makalah ini penulis susun berdasarkan pada Standar Isi 2006 mata pelajaran Dasar-Dasar Kependidikan, yang dapat menunjang mahasiswa untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Makalah ini penulis susun agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar yang logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam mengembangkan pengetahuan yang ada dalam ilmu pendidikan selama seumur hidup. Ruang lingkup makalah ini mencakup: konsep dasar pendidikan seumur hidup, pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif, implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan, beberapa kepentingan pendidikan seumur hidup, dan strategi pendidikan seumur hidup.
Materi pelajaran ini disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu. Materi disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya pada akhir bab, disajikan kesimpulan beserta daftar pustaka.
Berikut ini urutan penyajian makalah.
1.            Pendahuluan.
2.            Pendahuluan mengantarkan peserta didik dan diskusi untuk mengenal dan memahami materi yang akan dipaparkan sehingga dapat menarik peserta didik untuk belajar lebih jauh isi makalah.
3.            Pembahasan yang memuat informasi bagi mahasiswa dalam berlatih memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat baik secara individu maupun berkelompok.
4.            Kesimpulan yang berisi ringkasan materi yang telah dibahas dan dipelajari  dalam tiap subbab.
5.            Petikan ilmu memuat sikap dan prilaku yang dapat diteladani oleh mahasiswa terkait dengan tema yang dipelajari. 
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, meskipun penulis telah berusaha menyusunnya sebaik mungkin. Oleh karena itu, kritikan dan masukan dari para pemakai makalah ini sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman, dosen, konsultan, editor, dan narasumber lainnya yang telah membantu terwujudnya makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa. Selamat belajar, semoga sukses. Amin,



                                                                           Bukittinggi, 16 November 2010



                                                                                                      Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang
Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupannya. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup, Nabi pernah bersabda: Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang lahat. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Selain itu islam juga mengajarkan untuk mempelajari tidak hanya ayat qouliyah saja, tetapi ayat-ayat kauniyah, atau kejadian-kejadian di sekitar kita. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.
Dan tidak hanya itu saja, globalisasi dan pembangunan Iptek mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat pada berbagai bidang. Pendidikan dituntut untuk membantu individu agar dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep kehidupan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
2.             Identitas Masalah
Masalah atau subjek ini merupakan bagian dari ilmu Dasar-Dasar Kependidikan khususnya ilmu mengenai Konsep Pendidikan Seumur Hidup. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca terutama mahasiswa dalam menambah wawasan mahasiswa untuk mengoptimalkan pendidikan dengan melakukan serta menjalani pendidikan seumur hidup yang tanpa batas(longlife education) khususnya bagi Mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
3.             Pembatasan Masalah
Permasalah yang dikaji dalam makalah ini ialah sebagai berikut:
A.    Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
B.     Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
C.     Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup Dalam Program-program Pendidikan.
D.    Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup.
E.     Strategi Pendidikan Seumur Hidup.
4.             Perumusan Masalah
Perlunya Pendidikan Seumur Hidup dikarenakan oleh:
A.    Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah ternyata tidak dapat memenuhi harapan masyarakat.
B.     Perubahan-perubahan masyarakat dan peranan-peranan sosial.
C.     Pendayagunaan sumber yang masih belum optimal.
D.    Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat.
Dari uraian diatas kita dapat merumuskan bahwa:
A.    Apakah konsep dan dasar pendidikan seumur hidup itu ?
B.     Bagaimana implikasi pendidikan seumur hidup ?
5.             Tujuan Penulisan
Tujuan penulis menulis makalah ini yakni untuk membantu menjelaskan kepada pembaca khususnya mahasiswa mengenai dasar atau alasan untuk melakukan pendidikan seumur hidup. Dan tak hanya itu, penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk menuntaskan tugas demi meningkatkan nilai tugas pekuliahan bagi penulis.


6.             Manfaat Penulisan
Penulis membuat makalah ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca yakni khususnya mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittingi, terutama bagi penulis sendiri. Manfaat tersebut antara lain seperti, menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat madani yang dapat memanfaatkan potensi hidup mereka dalam meningkatkan kualitas hidup untuk mengantisipasi pelecehan sosial (harkat dan martabat) didalam masyarakat, berpartisipasi diberbagai bidang, dan mampu beradaptasi dengan kehidupan zaman seperti era globalisasi ini. Untuk mencapai manfaat-manfaat tersebut maka pendidikan seumur hidup sangat penting untuk diketahui supaya dapat diaplikasikan sebaik mungkin. Sehingga menjadi pedoman bagi pembaca khususnya, mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam meningkatkan dan mengembangkan wawasan menggenai ilmu pengetahuan.




 

 
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIK DALAM ILMU PENDIDIKAN ISLAM
A.          Hakekat dan Defenisi Dalam Pendidikan Islam
1.            Hakekat Pendidik
Dalam konteks pendidikan Islam ”pendidik” sering disebut dengan murabbi, mu’alim, mu’addib, mudarris, dan mursyid. Menurut peristilahan yang dipakai dalam pendidikan dalam konteks Islam. Kelima istilah ini mempunyai tempat tersendiri dan mempunyai tugas masing-masing.
a.          Murabbi adalah orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
b.         Mu’alim adalah orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi serta implementasi.
c.          Mu’addib adalah orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggungjawab dalam membangun peradaban yang berkualitas dimasa depan.
d.         Mudarris adalah orang yang memiliki kepekaaan intelektual dan informasi serta memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan sesuai bakat, minat dan kemampuan.
e.          Mursyid adalah orang yang mampu menjadi model dan sentral identifikasi diri atau menjadi pusat panutan, dan teladan dan konsultan bagi peserta didiknya.
2.            Defenisi Pendidik
Sebagaimana teori Barat, pendidik dalam Islam adalh orang-orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi peserta didik yakninya, afektif (rasa), kognitif (cipta), dan psikomotrik (karsa).
Pendidik juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohani, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu mandiri dan memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khlifah Allah SWT. Dan mampu melaksanakan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.
Pendidik pertama dan utama ialah orangtua dari peserta didik sendiri. Sebagai mana Firman Allah SWT:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim: 6)
Jadi, pendidik ialah orang yang memberikan pelajaran bagi peserta didik, yang memegang suatu mata pelajaran tertentu disekolah atau orangtua dari peserta didik itu sendiri.
B.           Prasyarat Pendidik Dalam Pendidikan Islam
1.            Syarat-Syarat Pendidik Berhubungan Dengan Dirinya Sendiri, yaitu:
a.          Pendidik hendaknya senantiasa insyaf akan pengawasan Allah SWT terhadapnya dalam segala hal (perkataan dan perbuatan).
b.         Pendidik hendaknya memelihara kemuliaan ilmu.
c.          Bersifat zuhud.
d.         Tidak berorientasi duniawi.
e.          Menjauhi mata pencaharian yang hina dalam pandangan syara’ dan situasi yang dapat mendatangkan fitnah serta hal-hal yang dapat menjatuhkan harga dirinya dimata orang banyak.
f.          Memelihara syi’ar-syi’ar Islam.
g.         Hendaknya, rajin melakukan hal-hal yang disunahkan oleh agama.
h.          
2.            Syarat-Syarat Yang Berhubungan Dengan Pelajaran (Syarat-Syarat Pedagogies- Didaktis), yaitu:
3.            Syarat-Syarat Pendidik di Tengah-Tengah Peserta Didiknya, antara lain:










BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya. Penerapan cara berfikir menurut azas pendidikan seumur hidup itu akan mengubah pandangan kita tentang status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah adalah mengajar anak didik bagaimana caranya belajar, peranan guru terutama adalah sebagai motifator, stimulator dan penunjuk jalan anak didik dalam hal belajar, sekolah adalah pusat kegiatan belajar masyarakat sekitar. Sehingga dalam rangka pandangan mengenai pandidikan seumur hidup, maka semua orang secara potensial merupakan anak didik.
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
1.1    Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya pendidikan.
1.2    Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
1.3    Pendidikan seumur hidup mencakup berbagai perspektif.
        

 
DAFTAR PUSTAKA
1.            Hasbulloh. 2001.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers
2.            Mudya Rahardjo, Redja. 2001.Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers
3.            Umbara. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Citra
4.            Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
5.            Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
6.            Sabri, Drs. H. M. Alisu. 1999. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya
7.            Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafika Persada
8.            http://educare-aspirasi.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar