Cari Blog Ini

Selasa, 20 Maret 2012

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat dan Indonesia


A. Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat dan Indonesia

Ø  Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat
§  E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
§  R. Linton dalam buku “The Cultural Background of Personality’, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat  tertentu.
§  C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah, hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
§  Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan manusia).
§  Dawson dalam buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of life)
§  J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
§  Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat sosial manusia yang temurun).
§  M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial.
§  Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.
§  William H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
§  Francis merill  
·         Pola – pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
·         Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.
§  Bounded et.al merupakan sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol – simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat. Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu. 
§  Mitchel ( dictionary of soribology ) merupakan sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.  
§  Robert H Lowie merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma – norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan informal.

Ø  Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia
§  Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
§  Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
§  Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
§  Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.
§  Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
§  Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan  dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 
§  Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran dan dalam hidup.   
§  Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi (1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
o   Cipta      :  Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman lahir dan batin.
o   Karsa      :  Norma – norma keagamaan/kepercayaan, yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.
o   Rasa       : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.

        Jadi, kebudayaan adalah hasil dari buah budi (gagasan) manusia yang berupa cipta, rasa dan karsa baik yang kongkrit ataupun abstrak yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Yang dalam pengaplikasianya di lakukan dengan pola – pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, religi, seni, dan lainnya yang telah menjadi kebiasaan yang turun temurun dari leluhur.
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar Secara Umum dan Rinci

Ø  Tujuan Ilmu Budaya Dasar secara umum / keseluruhan adalah ;
v  Mengusahakan kepekaaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
v  Memperluas kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis merka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
v  Sebagai calon pimpinan bangsa dan negara, serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing dikehendaki agar merka tidak jatuh kedalam sifat – sifat kedaerahan dan pengotakn disiplin yang ketat. Tidaklah dapat disangkal bahwa ruang lingkung pendidikan amat sempit dan condong membuat manusia – manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Dengan mata kuliah ini diharapkan dapat menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah – masalah / nilai – nilai dalam masyarakat dimana mereka hidup tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
v  Berusaha menjembatani akademisi kita, agar lebih dapat berdialog satu sama lain. Dengan memiliki bekal yang sama, diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancar berkomunikasi.
Ø  Tujuan Ilmu Budaya Dasar secara rinci ;
v  Agar lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan kebudayaan masalah – masalah tersebut.
v  Mengusahakan kepekaan terhadap nilai – nilai lain untuk lebih mudah menyasuaikan diri.
v  Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai – nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai – nilai yang hidup dalam masyarakat.
v  Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
v  Memilki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudaayaaan Indonesia.
v  Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
v  Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri secara kreatif.
v   Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pergotakan disiplin ilmu.
v  Menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai – nilai budaya dalam masyarakat indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disisplin mereka.
v  Mempunyai persamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
v  Terjalin interrelasi antara cendikiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
v  Menjembatani para sarjana yang berbeda keahlliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
v  Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendikiawan yang berlatar belakang pendidikan berbeda. 
v  Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
v  Agar dapat memenuhi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma pendidikan.

         Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya ilmu budaya dasar untuk menunjang tercapainya tujuan Pendidikan Nasional, yaitu meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, tinggi budi pekertinya, kuat kepribadian terhadap tuhan bangsa dan tebal semangat kebangsaannya agar dapat menumbuhkan manusia – manusia pembangunan atau cendikiawan yang dapat membangun diri sendiri serta bersama – sama, bertanggung jawab atas pembangunan bangsa sesuai dengan Tap. MPR No. IV/MPR/1978.

C. Latar Belakang dan Ruang Lingkup
         Ilmu Budaya Dasar merupakan terjemahan dari istilah Basic Humanities atau Pendidikan Humaniora. Humanior berasal dari bahasa latin artinya manusiawi. Dimana humanior ini menyajikan bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu manusia agar menjadi lebih manusiawi.

Ø  Latar Belakang IBD
         Manusia memiliki dua kekayaan yang membedakannnya dengan makhluk lain yakni, akal dan budi yang memunculkan cipta, rasa, dan karsa. Akan tetapi manusia lebih didomininasi oleh akal sehingga mereka kurang peka akan masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungannya, bangsanya dan negaranya. Begitu pula yang terjadi pada kalangan mahasiswa di perguruan tinggi. Untuk itulah Ilmu Budaya Dasar diperkenalkan pada perguruan tinggi pada tahun 1970. Ilmu Budaya Dasar merupakan “Body of Knowledge” (tubuh keilmuan) dengan sasaran masalah – masalah manusia dan budayanya mencakup filsafat, teologi, sejarah, seni dan cabang – cabangnya. Dan sasarannya juga untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi manusia dalam kedudukanyya sebagai makhluk berbudaya.dalam penuntasan masalah dapat diselesaikan secara manusiawi; dalam arti tidak sampai menimbulkan kerugian bagi semua pihak yang terlibat dengan cara juga meperhatikan kepentingan orang lain bukan hanya kepentingan diri sendiri. Dengan kata lain IBD mampu menjadikan manusia manusia yang mempelajari lebih berbudaya atau lebih manusiawi.   
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut ;
1.      Kenyataan Indonesdia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan – ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.      Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sikap ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi – segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
           
Ø  Ruang Lingkup IBD
Dua dasar yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, diantaranya ;
o   Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing – masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya.
o   Hakikat manusia yang satu atau Universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing – masing zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan – kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman  dengan yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan persamaan, tingkah laku dan kelakuan mereka.
 8 pembagian pokok bahasan IBD 
v  Manusia dan Cinta Kasih
ü  Cinta antara pria dan wanita
ü  Kekeluargaan
ü  Persaudaraan
v  Manusia dan Keindahan
ü  Kontemplasi
ü  Ekstasi
v  Manusia dan Penderitaan
ü  Nasib Buruk
ü  Penyesalan
ü  Kehilangan yang dicintai
v  Manusia dan keadilan
ü  Rasa Keadilan
ü  Perlakuan yang adil
v  Manusia dan Pandangan Hidup
ü  Cita – cita
ü  Kebajikan
v  Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
ü  Kesadarn
ü  Kewajiban
ü  Pengorbanan
v  Manusia dan Kegelisahan
ü  Keterasingan
ü  Kesepian
ü  Ketidakpastian
v  Manusia dan Harapan
ü  Kepercayaan diri
ü  Gairah mengatasi kesulitan.




3 komentar: