Cari Blog Ini

Selasa, 20 Maret 2012

MUKJIZAT-MUKJIZAT AL QUR’AN


BAB II
PEMBAHASAN
MUKJIZAT AL QUR’AN

1.            Definisi Mukjizat dan Pengukuhannya
I’jaz (kemukjizatan) adalah menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum, ialah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu atau lawan dari Qudrah (potensi, power, dan kemampuan). I’jaz ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al Qur’an dan kelemahan generasi sesudah mereka. Dan mukjizat ialah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.1
Al Qur’an dikukuhkan oleh Allah dengan bahasanya. Bahasa Al Qur’an tidak dapat ditelaah hanya dengan metode penguntaian puisi dan prosa. Bangsa Arab yang suka mengunggul-unggulkan diri atas bangsa lain dengan congkak dan sombong, sehingga menjadi perumpamaan didalam sejarah yang mencatat kejayaan mereka karena pertempuran dan perperangan hebat yang dinyalakan oleh api kesombongan dan kecongkakan.
2.            Aspek-Aspek Kemukjizatan Al Qur’an
Perkembangan ilmu Kalam dalam sejarah Islam mempunyai pengaruh yang lebih tepat untuk dikatakan sebagai “kalam fi Kalam (kalam di dalam kalam)”. Pemikiran tokoh–tokoh yang mengatakan khalqu Al Qur’an (Al Qur’an sebagai Makhluk) menghasilkan pendapat dan pandangan yang berbeda-beda.
A.          Abu Ishaq Ibrahim An-Nazham mengatakan mukjizat sebagai shirfah (pemalingan). Artinya memalingkan orang-orang Arab untuk menantang Al Qur’an, padahal sebenarnya mereka mampu menghadapinya.2
1Syaikh Manna’ Al Qatham, Pengantar Study Ilmu Al Qur’an, Pustaka Al Kautsar, Jakarta Timur, 2006, hlm. 323.
2Ibid, hlm. 327.
B.           Al Qur’an memiliki balaqah-nya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandingnya.
C.           Al Qur’an mengandung badi’ yang sangat unik dan berbeda dengan apa yang dikenal dalam perkataan orang Arab atau fashilah dan maghta’.
D.          Pemberitaan Al Quran tentang hal-hal Ghaib yang akan datang.
E.           Al Qur’an mengandung bermacam-macam ilmu.
3.            Lingkup Kemukjizatan Al Qur’an
A.          Golongan Mu’tazilah mengatakan kemukjizatan berkaitan dengan keseluruhan Al Qur’an, bukan sebagiannya, atau dengan setiap suratnya secara lengkap.
B.           Sebagian ulama berpendapat sedikit atau banyak dari Al Quran itu tanpa harus satu surat penuh, juga merupakan mu’jizat.
C.           Ulama lain berpendapat kemu’jizatan itu baik satu surat lengkap sekalipun pendek. 
4.            Kemu’jizatan Dalam Aspek Bahasa3
A.          Bahasa dalam Al Qur’an dicoba untuk dipahami dengan mengubah seperti menelaah dengan metode penguntaian puisi dan prosa tetapi tidak bisa.
B.           Semakin kita mencoba untuk mengetahuinya maka akan semakin mengakui kebesaran dan kemukjizatannya.
C.           Para ahli bahasa tidak dapat menyamai isi Al Qur’an padahal telah diturunkan syarat pembuatan Al Quran itu dari10 Surat menjadi 1 surat.
5.            Kemu’jizatan Ilmiah
A.          Al Qur’an memiliki semangat dalam mendorong manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya.
B.           Semua persoalan dan kaidah Ilmu pengetahuan yang telah mantap dan menjalankan, merupakan manifestasi dari dari pemikiran yang kokoh yang dianjurkan Al Qur’an, tidak ada pertentangan sedikitpun dengannya.



 
3Ibid, hlm. 331-335
C.           Al Qur’an menjadikan pemikiran yang lurus dan perkataan yang tepat terhadap alam dan segala apa yang ada di dalamnya, sebagai sarana terbesar untuk beriman kepada Allah.
6.            Kemu’jizatan Hukum
A.          Al Qur’an memulai dengan pendidikan individu, karena individu merupakan batu bata sosial.
B.           Al Qur’an memerdekakan jiwa seorang muslim dengan akidah tauhid.
C.           Apabila akidah seorang muslim telah benar, maka ia wajib menerima segala syari’at Al Qur’an baik yang menyangkut berbagai kewajiban ataupun ibadah.
7.            Kemu’jizatan Isi4
A.    Allah Menantang Orang-Orang Kafir Untuk Mendatangkan Semisal Al Qur’an.

                                         5

Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Al Baqarah: 23)
B.     Mukjizat Bahasa.
      Artinya: Alif laam miin[1].
[1]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat  Al  Quran  seperti:  alif  laam  miim,  alif  laam  raa,  alif  laam  miim shaad dan
4Ahmad Muhammad Yusuf. Lc., Himpunan Dalil Dalam Al Qur’an dan Hadits, PT Segoro Madu Pustaka, Jakarta, 2008, hlm. 374-472
5 http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/19030
sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah  karena  dipandang  termasuk   ayat-ayat   mutasyaabihaat,  dan  ada  pula  yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. (Al Baqarah: 1)
C.     Isyarat Sejarah Dalam Al Qur’an.
1.      Masa Kepongahan Bangsa Yahudi Dimuka Bumi (terdapat dalam surah Al Isra ayat 4, 5, dan 6)
2.      Kemenangan Bangsa Romawi Atas Bangsa Persi (terdapat dalam surah Ar Rum ayat 2, 3, dan 4)
3.      Hubungan Antara Orang Yahudi Dan Nasrani (terdapat dalam surah Al Maidah ayat 14)
14
وَ مِنَ  الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا 6 بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

        Artinya: Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. (Al Maidah: 14)




 
4.      Kisah-kisah Dalam Al Quran
a. Kisah Penciptaan Manusia
              i.      Asal Terciptanya Manusia (terdapat pada surah Ali Imran ayat 59)
            ii.      Cara Manusia Bereproduksi (terdapat pada surah An Nisa ayat 1)
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا
Artinya: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (An Nisa ayat 1)
          iii.      Permusuhan Antara Syetan dan Manusia (terdapat pada surah Al Baqarah ayat 34, 36 dan 168)



Artinya:  Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al Baqarah: 34)
          iv.      Tugas Manusia Dimuka Bumi (terdapat pada surah Al Baqarah 21, 30, dan
138)



Artinya: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (Al Baqarah: 21)
b.Macam-Macam Jiwa Manusia
              i.      Nafsu Ammarah (jiwa yang selalu menyuruh pada kejahatan) (terdapat pada surah An Nisa ayat 79 serta Yusuf ayat 53)
            ii.      Nafsu lawwamah (jiwa yang Selalu Menyesali) (terdapat pada surah Al Qiyamah ayat 2)
          iii.      Nafsu Muthmaimah(terdapat pada surah Al Fajr 27)
c. Sifat-Sifat Manusia
              i.      Kekufuran Manusia akan Nikmat Allah (terdapat pada surah Al Baqarah ayat 49, 211, dan 243)
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Al Baqarah: 243)
            ii.      Kelemahan Manusia (terdapat pada surah An Nisa ayat 28 dan Al Maidah 30)
          iii.      Keluh-Kesah Manusia (terdapat pada surah Al An’am ayat 63)
          iv.      Ketergesaan Manusia (terdapat pada surah Al Baqarah 214)




Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah: 214)
            v.      Manusia Tamak dan Bathil (terdapat pada surah An Nisa ayat 32 dan 128)
          vi.      Manusia Keras Kepala (terdapat pada surah Al An’am ayat 143)
        vii.      Ilmu Manusia Sedikit (terdapat pada surah Al Baqarah ayat 140, 216 dan 232)




Artinya: Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah ayat 140)
d.      Kisah Bangsa Yahudi (Bani Israil) Dalam Al Qur’an
              i.      Kelebihan yang diberikan Allah untuk bangsa yahudi (terdapat pada surah Al Baqarah ayat 40,47, 49 dan 50)
 يَا بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَ أَوْفُوْا بِعَهْدِيْ أُوْفِ بِعَهْدِكُمْ وَ إِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ
40. Wahai Bani Israil : Ingatlah nikmatKu yang telah Aku karuniakan kepada kamu dan penuhilah janjimu, agar Aku penuhi (pula) janjiKu, dan sernata-mata kepadaku sajalah kamu takut. (Al Baqarah ayat 40)
            ii.      Nabi-Nabi Bangsa Yahudi (terdapat pada surah Al Baqarah 133)
          iii.      Kesesatan Bangsa Yahudi di gurun Sinai (terdapat pada surah Al Maidah ayat 26)
          iv.      Penyebutan Thur Sina (bukit thur sina) (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 63 dan 93)
            v.      Bukit thur diangkat ke atas bangsa yahudi (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 63)
          vi.      Orang-orang yang beriman dikalangan bangsa Yahudi (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 62)
e. Kisah Orang-Orang Nasrani
              i.      Hubungan Antara Orang Nasrani Dengan Orang Islam (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 136, Ali Imran 28 dan 64)
Artinya:  Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al Baqarah Ayat 136)
            ii.      Sikap Orang Nasrani Terhadap Nabi Isa AS (terdapat pada surah Ali Imran 52 dan 53)
          iii.      Sifat-Sifat Orang Nasrani (terdapat pada surah Ali Imran 65 dan 66)
          iv.      Kemurkaan Allah Terhadap Orang Nasrani (terdapat pada surah Al Fatihah ayat 7 dan At Taubah ayat 30)
f.       Kisah Maryam (terdapat pada surah Ali Imran ayat 36,37,42 dan 44, At Tahrim ayat 12 dan Maryam ayat 16)
g.Kisah Pemilik Kebun (terdapat pada surah Al Qalam ayat 17-32)
h.Kisah Tiga Pemuda Dalam Gua (dari Abdullah bin ‘Umar r.a., HR. Muslim)
i.  Kisah Pasukan Bergajah (terdapat pada surah Al Fil ayat 1-5)
j.  Kisah Pemilik Dua Kebun (terdapat pada surah Al Kahfi Ayat 9-26)
k.      Kisah Pembunuh Seratus Nyawa (dar Abu Sa’d Al Kudri r.a., dari Rasulullah SAW HR. Muslim)
l.  Kisah Zulkarnain (terdapat pada surah Al Kahfi Ayat 83-98)
m.    Kisah Ashabul Ukhdud  (terdapat pada surah Al uruj Ayat 4-10)
n.      Kisah Ashabul Kahfi (terdapat pada surah Al Kahfi Ayat 9-26)
o.Kisah Ashabul Qaryah (terdapat pada surah Yaasin Ayat 13, 15-28)
p.Kisah Tamu Ibrahim A.S (terdapat pada surah Al Hijr Ayat 51, dan 57)
q.Kisah Tiga Orang Penderita Cacat (Dr. Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW)
D.    Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al Qur’an.
a.       Perumpamaan Al Quran tentang perkara keji (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 26)
b.      Perumpamaan Allah (terdapat pada surah Al Kahfi Ayat 109)
c.       Perumpamaan kufur dan syirik (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 19, 74, 171 dan 266)





Artinya: atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (Al Baqarah Ayat 19)
d.      Perumpamaan kemunafikan (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 16, 17 ,18)
e.       Perumpamaan kenikmatan disurga (terdapat pada surah Ar Ra’d Ayat 35)
f.       Perumpamaan orang kafir dan mukmin (terdapat pada surah Al An’am Ayat 36, dan 50)
g.      Perumpamaan hubungan perkawinan (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 187)
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (Al Baqarah: 187)
h.      Perumpamaan mengupat (terdapat pada surah Al Hujurat Ayat 12)
i.        Perumpamaan kehidupan dunia (terdapat pada surah Yunus Ayat 24)
j.        Perumpamaan amal orang kafir (terdapat pada surah Ali Imran Ayat 117)
k.      Perumpamaan infak dan amal kebaikan (terdapat pada surah Al Baqarah Ayat 26, 265)
Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (Al Baqarah: 26)
l.        Perumpamaan cahaya Allah (terdapat pada surah An Nur)
m.    Perumpamaan iman (terdapat pada surah Al Maidah Ayat 16)
n.      Perumpamaan ingkar janji (terdapat pada surah An Nahl Ayat 92)
o.      Perumpamaan perkataan Baik (terdapat pada surah Ibrahim Ayat 24, dan 25)
p.      Perumpamaan perkataan buruk (terdapat pada surah Ibrahim Ayat 26)
q.      Perumpamaan Allah (terdapat pada surah An Nur Ayat 35)
r.        Negeri yang ingkar akan nikmat (terdapat pada surah Al Nahl Ayat 122)

KESIMPULAN

I’jaz (kemukjizatan) adalah menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum, ialah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu atau lawan dari Qudrah (potensi, power, dan kemampuan). Al Qur’an dikukuhkan oleh Allah dengan bahasanya. Bahasa Al Qur’an tidak dapat ditelaah hanya dengan metode penguntaian puisi dan prosa. Perkembangan ilmu Kalam dalam sejarah Islam mempunyai pengaruh yang lebih tepat untuk dikatakan sebagai “kalam fi Kalam (kalam di dalam kalam)”. Lingkup Kemukjizatan Al Qur’an terdiri atas: Golongan Mu’tazilah mengatakan kemukjizatan berkaitan dengan keseluruhan Al Qur’an, bukan sebagiannya, atau dengan setiap suratnya secara lengkap, Sebagian ulama berpendapat sedikit atau banyak dari Al Quran itu tanpa harus satu surat penuh, juga merupakan mu’jizat dan Ulama lain berpendapat kemu’jizatan itu baik satu surat lengkap sekalipun pendek.
Kemu’jizatan dalam aspek bahasa tediri atas: Bahasa dalam Al Qur’an dicoba untuk dipahami dengan mengubah seperti menelaah dengan metode penguntaian puisi dan prosa tetapi tidak bisa dan Semakin kita mencoba untuk mengetahuinya maka akan semakin mengakui kebesaran dan kemukjizatannya.
Kemu’jizatan ilmiah terdiri atas: Al Qur’an memiliki semangat dalam mendorong manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya dan Semua persoalan dan kaidah Ilmu pengetahuan yang telah mantap dan menjalankan, merupakan manifestasi dari dari pemikiran yang kokoh yang dianjurkan Al Qur’an, tidak ada pertentangan sedikitpun dengannya.
Kemu’jizatan hukum terdiri atas: Al Qur’an memulai dengan pendidikan individu, karena individu merupakan batu bata sosial dan Al Qur’an memerdekakan jiwa seorang muslim dengan akidah tauhid.
Kemu’jizatan Isi terdiri atas: Allah Menantang Orang-Orang Kafir Untuk Mendatangkan Semisal Al Qur’an, Mukjizat Bahasa, Isyarat Sejarah Dalam Al Qur’an dan Perumpamaan-Perumpamaan Dalam Al Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA

1.            Yusuf, Lc, Ahmad Muhammad. 2008. Himpunan Dalil Dalam Al Qur’an dan  Hadits. Jakarta: PT Madu Pustaka.
2.            Qaththan, Syaikh Manna’ Al. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an. Jakarta Timur: Pusataka Al Kautsar.
4.            http://kawansejati.ee.itb.ac.id/book/export/html/19030

1 komentar: